Bekasi, Rajawalinews – Tokoh masyarakat Bekasi sekaligus Fungsionaris Partai Golkar, Mohamad Amin Fauzi (MAF), menegaskan secara normatif Akhmad Marjuki sudah seharusnya dilantik menjadi Wakil Bupati (Wabup) Bekasi sisa masa jabatan 2017-2022.
Hal itu disampaikannya saat menggelar konferensi pers di hadapan para awak media di kediamannya di Kampung Kalijeruk, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Jumat (21/8) malam.
Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat ini meminta kepada Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri dan Sekda Provinsi Jawa Barat (Jabar), untuk tidak berpolemik karena kepentingan-kepentingan yang menurutnya tidak normatif.
“Anggota DPRD Kabupaten Bekasi hari ini sudah memutuskan lewat paripurna Panlih dan DPRD. Mereka bekerja tentunya sudah sesuai dengan tatib dan aturan, dan enggak mungkin mereka ingin melanggarnya,” ungkapnya.
Amin memandang saat ini pemilihan Wakil Bupati sudah selesai. Dirjen Otda maupun Pemprov Jabar kata dia tinggal memanggil Bupati Bekasi dan mempertanyakan alasannya tidak mau dengan nama yang sudah diputuskan oleh DPRD Kabupaten Bekasi.
“Saya yakin DPRD akan bertahan dengan produknya. Enggak bisa main-main. Enggak bisa jomblo, Pak Marjuki harus dilantik. Suka tidak suka harus suka. Fakta hukum sudah bicara,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya pun menyayangkan sikap Tuti Nurkholifah Yasin yang menggugat 40 anggota DPRD yang sudah menggunakan hak suaranya. Padahal secara normatif DPRD sudah mengundang dan meminta Tuti untuk melengkapi persyaratan.
“Ini kan institusi sudah diadu dengan kekuatan pribadi. Mempertahankan haknya tapi kan mentah enggak bisa membuktikan. Silahkan anggota DPRD yang dirugikan namanya untuk melapor balik, enggak usah takut,” tuturnya.
Amin meminta Pemprov Jabar untuk tidak berpolemik, dengan segera melantik dan mengukuhkan Akhmad Marjuki sebagai Wabup Bekasi. Tinggal Pemprov memberikan laporan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Ingat saya katakan. Kalau bicara dua nama yang sama sudah ada. Coba flash back lagi, hal ini jangan dihilangkan. Dan ingat panlih ini terbentuk dengan anggaran APBD. Ini kan masalah pertanggung jawaban keuangan,”
Amin pun berharap para elit politik jangan mengobok obok Bekasi, masyarakat sudah bosan di pertontonkan dengan dagelan politik ini, Dedi Mulyadi orang yang harus bertanggung jawab dengan ricuh, kisruhnya Pilwabup ini dan sekarang ditinggalkan.
Ia menyaksikan langsung di Gedung DPRD, dan sangat menyanyayangkan dengan fraksi Golkar yang walkout tanpa ada orangnya di dalam, saat proses pilihan Piwabup, seharusnya ada di dalam klo Anda (Anggota Fraksi Golkar- red) sebagai petarung, bertempurlah dan pertahankan hak Anda karena itu ruanganAnda, rekan rekan saya (anggota fraksi Golkar) sebagai Parlemen dan bukan Parlemen jalanan, cetus Amin Kepada rekan koalisi non koalisi Kami sangat terbantu yang telah mendukung kader Golkar, dan kepada rekan Anggota DPRD Saya mrngucapkan termakasih, yang telah menjalankan tugas sesuai aturan dan Tatibnya sehingga pemilihan Pilwabup bisa dilaksanakan, terangnya. (Red)