DI BALIK SILATURAHIM KAPOLRES DAN NAHDLATUL ULAMA, ADA APA ?
Kabupaten Bekasi- Media rajawalinews.online
Berlangsung di Kantor PCNU Kabupaten Bekasi di daerah Cibitung, Kapolres Bekasi, Kombes. Pol. Hendra Gunawan, S.I.K., M.Si bersama jajarannya menjalin silaturahim secara langsung dan juga online menyertakan kehadiran para pimpinan MWC seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Dengan tetap menjaga Prokes secara ketat di tengah Pandemi COVID19 yang masih terus diwaspadai, suasana silaturahim dan dialog berlangsung akrab dan santai penuh canda tawa.
Silaturahim sekaligus dialog terbuka yang berlangsung sangat akrab dihadiri pula oleh seluruh pengurus inti dari Syuriah, Tanfidziyah dan Musytasyar PCNU Kabupaten Bekasi. Hadir pada kesempatan tersebut Rais Syuriah, KH Sam’un, Ketua Tanfidziyah, KH Drs Komarudin, termasuk Ketua Musytasyar, KH Masykuri Malik, serta KH Jamaludin Nawawi, KH Aly Anwar, KH Chalid Dawam Anwar, Arief Widhiharto
Selalu Bendahara beserta jajaran lainnya.
Sementara para Kapolsek bersama pimpinan MWC NU seluruh kecamatan hadir di masing-masing tempat dengan seksama menyimak sambutan Kapolres dan taushiyah dari tuan rumah.
“Kami sangat salut dan bangga, sejak dipelopori oleh Kapolri Jenderal Sigit saat bersilaturahim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, ternyata arahan dan instruksi Kapolri kepada para Kapolda dan Kapores hingga jajaran terbawah sangat serius, konsisten dan berefek luas. Tentu manfaatnya sangat baik dalam konteks sinergi antara ulama, umara dan umat”, papar Dr Munawar Fuad Noeh, MA, mustasyar PCNU Bekasi yang juga Pengurus PBNU.
Kang Fuad, menyebutkan giat tersebut menunjukkan adanya sinergi yang baik. Tupoksi POLRI sebagai penjaga keamanan dan rasa aman masyarakat bisa lebih optimal. Peran tokoh agama sebagai kekuatan “social security system” atau sistem keamanan sosial yang sangat penting.
Terlebih para Kyai dan tokoh agama yang hidup bersama umat dan warga dalam kesehariannya sangat memahami apa yang terjadi dan dialami serta aspirasi warga yang sangat terbuka mengadu ke para kyai.
“Kalau para Kyai kan setiap saat bersama rakyat, menjadi guru dan pembimbing agama sekaligus tempat curhat dan mengadu dari umat. Jadi, kalau Kyai dekat dengan Polisi, atau Polisi dekat dengan Kyai, akan sangat besar manfaatnya buat memberi solusi dan memahami situasi dan aspirasi warga”, tegas Kang Fuad, yang juga aktif sebagai Dosen Universitas Presiden.
Terlebih di Bekasi, tugas menjaga suasana aman dan kondusif tidaklah mudah. Semestinya jaminan keamanan itu hadir selama 24 jam setiap hari. Karena aktifitas kawasan industri tak kenal siang dan malam. Sementara, kapasitas dan kemampuan jumlah dan fasilitas terbatas.
“Sikap dan teladan Kapolres Bekasi yang mampu bergaul, dekat dengan para ulama, tokoh, pengusaha, akademisi maupun warga biasa, patut menjadi role model bagi Kapolres lainnya sesuai arahan Kapolri. Tinggal menjaga keberlanjutannya secara kongrit memberi manfaat buat semua”, pungkas harapan Kang Fuad mengakhiri wawancara.