Ilustrasi. (dok) |
RIAU, BPK – Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Kepulauan Riau menangkap sebanyak enam orang yang diduga sebagai bajak laut atau perompak di Selat Malaka. Mereka terindikasi akan beraksi di wilayah itu.
Komandan Lantamal IV Kepri Laksamana Pertama TNI S Irawan mengatakan keenam bajak laut tersebut ditangkap tim Wetern Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV yang tergabung dalam Unit-1 Jatanras.
Pasalnya,Mereka menggunakan boat pancung untuk memanjat kapal yang sedang berlayar atau mereka menyebutnya dengan istilah ‘shopping’ pada dini hari saat cuaca buruk dan gelombang yang tidak bersahabat,” ucap Irawan.
Irawan menjelaskan keenam bajak laut tersebut berangkat dari sungai Cantik Batam menyisir ke arah Pulau Buluh sampai Pulau Sambu Kecil dengan tujuan OPL Timur Malaysia. Rencananya akan melakukan aksinya di Selat Malaka.
Irawan juga menyebutkan, keenam bajak laut itu terdiri dari 3 ‘pemain lama’ dan 3 ‘pemain baru’. Satu diantara pemain lama itu, kata Irawan, berinisial UA yang berperan sebagai pemanjat kapal. AU merupakan narapidana dalam kasus bajak laut dengan vonis 4,5 tahun.
“Inisial UA dijatuhi vonis dalam melakukan pembajakan kapal MT Zafirah tahun 2012 lalu,” kata Irawan.
Kemudian, inisial TA yang juga berperan sebagai pemanjat kapal. TA pernah terlibat dalam percobaan pencurian terhadap MT Lautan Promise tahun 2013. Selanjutnya inisial L alias Romo yang pernah diamankan pihak TNI AL pada 2015 karena melakukan tindak pidana kriminal di perairan Malaysia.
Sedangkan tiga pemain baru, lanjut Irawan, masing-masing inisial, MA, FSL, dan R. MA berperan sebagai nakhoda dan FSL pembantu nakhoda, sedangkan R berperan sebagai pemanjat.
“Keenam terduga perompak bersama barang bukti kapal dan senjata tajam sudah diamankan. Mereka lagi diproses lebih lanjut,” kata Irawan.sampai saat ini masih banyak bajak laut yang belum tertangkap. (RED)