PURWAKARTA, Rajawalinews – Ketua Komunitas Masyarakat Purwakarta (KMP) Zaenal Abidin menilai ditengah wabah Covid-19 atau virus Corona banyak kepala daerah dan pejabat hanya melakukan pencitraan.
Seperti yang dilakukan anggota DPR RI, Dedi Mulyadi saat penjemputan pasien corona di Kelurahan Ciseureuh, Selasa (26/5/2020).
“Kita melihat ditengah bencana Covid-19 ini, banyak kepala daerah melakukan pencitraan terhadap masyarakat, bukan membantu masyarakat dari rasa hati mereka, tapi hanya buat pencitraan saja,” kata Zaenal, Kamis (28/5/2020).
Menurut pria yang akrab disapa ZA ini, ia sangat menyayangkan langkah-langkah Dedi Mulyadi yang hanya berpikir menaikkan popularitas saja.
“Seharusnya penjemputan pasien corona dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Namun, Dedi Mulyadi muncul menjemput dan membagikan santunan. Apa lagi jika bukan pencitraan,” ujarnya.
Diluar hal tersebut, Zaenal berharap, bagaimana supaya pemerintah menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Ini sedikit-sedikit kepala daerah semuanya bahas soal anggaran untuk dana BLT terus, ia kalau masyarakat yang dapat kalau yang tidak, mau makan apa,” katanya.
ZA menyarankan sebaiknya, bagaimana agar bersama-sama meningkatkan perekonomian.
“Seperti bagaimana toko-toko bisa beraktivitas lagi, dan para pekerja yang di PHK bisa kembali bekerja, karena itu lebih penting ketimbang bahas BLT atau bantuan lainnya. Apakah bisa tanggung semua dengan BLT dan sembilan jenis bansos, tidak mungkinkan,” bebernya.
“Jadi ini mau sampai kapan kita tanggung, setiap bicara kepala daerah, punya cara ini lah, punya cara itu lah, tapi mana sampai detik ini, tidak ada cara apa-apa yang mereka dapatkan, yang ada sedikit-sedikit kurang anggaran,” ujar ZA. (Vans)